Saat
aku pertama kali melihat dirinya, raut wajahnya begitu angkuh dan muram.
Sepertinya, dia memiliki banyak rahasia yang dia pendam sendiri. Tapi, aku tak
berani bertanya atau pun bertegur sapa kepadanya dari saat pertama aku bertemu
hingga sekarang ini. Hingga, saat aku melihat dia duduk menangis sendirian
tersedu-sedu di taman belakang sekolah. Akhirnya, aku pun menghampiri dirinya
karena rasa penasaran ku yang begitu kuat dan rasa iba terhadap dirinya, walau
aku sedikit ragu dia tidak akan menanggapi ku. Kemudian, dengan penuh
keberanian aku pun mendekati dia dan bertanya. “Maaf mengapa anda menangis
sendirian disini? Apa ada yang bisa saya bantu?”.
Lalu , dia pun
berhenti menangis, dan diam sejenak, kemudian dia pun menatapku dengan mata nya
yang memerah dan tatapan kesal kepadaku. Kemudian, dia pun bangkit dari tempat
duduk yang ia tempati, dan lalu dia pun pergi begitu saja meninggalkan ku
sendirian di belakang taman sekolah itu tanpa pamit dan tanpa menjawab
pertanyaanku. Aku pun menjadi lebih penasaran tentang sesuatu yang ada pada
dirinya, karena dari sorotan mata nya kemarin, yang begitu tajam dia terlihat
seperti memiliki banyak kepedihan yang sangat dalam. Akhirnya, aku pun berusaha
mencari tahu sesuatu tentang dirinya, melalui teman-teman sekelasnya.
Lalu, aku pun
mencari informasi tentang dia dengan cara mendekati salah satu teman sekelasnya
yang aku kenal. Saat aku bertanya-tanya
tentang dia ke teman sekelasnya itu, ternyata dia memang benar-benar seseorang
yang tertutup dan pendiam. Dia, selalu sendirian kemana pun, dan banyak yang
bilang dia anti sosial. Sampai-sampai, satu pun dari teman sekalas nya tidak
tahu dimana sebenarnya ia tinggal dan bagaimana keadaan keluarga nya. Mulai,
dari situ aku mulai menelusuri diri nya dengan serius, tadi nya aku hanya
penasaran saja. Tetapi, setelah mendengar dari teman-teman sekelasnya, seperti
nya ada hal yang tidak beres dari dirinya. Jadi, dugaan ku selama ini benar
bahwa dia memiliki suatu rahasia yang besar.
Suatu ketika,
aku pulang agak sore dari sekolah karena ada jadwal piket membersihkan kelas.
Kebetulan aku melewati ruang guru, dan saat melewati ruang guru tersebut aku
tak sengaja mendengar seorang guru sedang memarahi salah satu siswa nya dengan
nada yang begitu tinggi. “Kamu sebagai siswa yang bersekolah disekolah ini.
Seharusnya tau kewajiban dan hak jika ingin bersekolah disini! Salah satu nya
harus membayar uang sekolah dengan tepat waktu! Sedang kan kamu?! Sudah 5 bulan
tidak membayar uang sekolah berturut-turut! Apakah kamu ingin dikeluarkan?!
Pokoknya jika seminggu ini kamu tidak membayar tunggakan uang sekolah tersebut,
maka dengan terpaksa kamu akan dikeluarkan oleh sekolah!” Dan aku pun
terkaget-kaget melihat yang keluar dari ruang guru tersebut adalah dia.
Kemudian, kami
pun saling bertatapan tanpa mengedipkan
mata 1 detik 2 detik dan 3 detik berlalu kami pun sama-sama terkejut melihat
orang yang ada didepan kita masing-masing. Tetapi, ia lalu langsung pergi lagi,
dan tidak menghiraukan aku lagi untuk kedua kalinya. Aku pun diam sejenak didepan ruang guru
tersebut, lalu aku memikirkan pembicaraan guru tersebut terhadap dia. Tadi,
Katanya dia memiliki tunggakan selama 5 bulan? Apakah keluarga nya tidak mampu
membayar nya? Dan jangan-jangan yang membuat dia muram selama ini karena tidak
bisa membayar uang sekolah? Tapi, kenapa tadi saat dia dibentak-bentak seperti
itu dia tidak menjawab apa-apa,hanya berdiam diri? Aku menjadi merasa kasihin
kepada nya.
Tiba-tiba
pintu depan ruang guru itu terbuka, dan aku pun terhenti dalam lamunan ku itu.
Lalu, aku pun akhirnya berinisiatif untuk bertanya sesuatu kepada guru itu
tentang dia yang habis dimarahi karena tidak bisa membayar uang sekolah. “bu,
maaf saya ganggu apakah ibu yang tadi habis berbicara bersama Clonna Abelia?”
kemudian, guru itu pun melihat ku dengan tatapan yang agak sinis. “Ya benar.
Ada apa? Apakah kamu temannya Clonna?” lalu aku pun mengangguk dan bekata
“iya.” Lalu,dengan nada suara yang merendahkan guru itu pun berbicara, “tolong
ya sampaikan tadi ibu lupa bilang ke
teman kamu itu, secepat nya orang tua
nya menghadap ke sekolah. Karena, sudah 1 tahun lebih ini orang tua nya sama
sekali susah untuk dihubungi!” kemudian
setelah bicara itu, guru itu pun pergi. Lalu aku cepat-cepat menyusul
guru itu sambil berlari-lari untuk meminta alamat rumah nya.
Keesokan, hari
nya aku pun berniat sehabis pulang sekolah untuk kerumah dia. Dan, mencoba
membantu kesusahan nya yang sekarang ia alami. Bel pulang pun berbunyi, dan
dengan penuh semangat aku pun menuju rumah nya. Dan,ternyata rumah nya cukup
sulit untuk dicari. Setelah, lama aku mencari-cari rumah nya. Akhirnya, aku pun
tiba tepat depan rumahnya. Dan, aku pun tersentak melihat rumah yang ada
didepan ku ini. Rumah ini begitu besar, yang pastinya yang menempati rumah ini
pasti orang-orang yang lebih dari berada. Tetapi, ada satu kejanggalan yang aku
lihat dari rumah ini, yaitu seperti tidak terurus dan kotor.
Aku pun
mencoba membuka pintu gerbang itu yang besi nya sudah karatan dimana-mana.
Lalu, aku menyalakan bel nya beberapa kali tapi tak ada sahutan apa pun dari
dalam rumah tersebut, dan seperti nya bel itu sudah tidak berfungsi. Kemudian,
aku pun memutuskan untuk mengetuk pintu rumah itu. Tetapi, saat aku mau
mengetuk pintu itu. Betapa terkejut nya aku, pintu itu terbuka. Tetapi, yang
lebih terkejut nya lagi karena yang membuka pintu itu adalah dirinya. Dan, aku
pun tersentak saat akhirnya dia berbicara kepada ku, “mau apa kau kesini?
Seperti nya kau selalu mengikuti?” aku pun sedikit gelagapan dan salah tingkah
ketika aku mau bicara,”mm...mmm..gini aku kesini hanya ingin berteman dengan mu
danh ingin berkungjung ke rumah mu?” Dia pun hanya melihat sinis kearah ku.
“berteman? Baiklah. Silahkan masuk kerumah ku, tapi jika terjadi sesuatu dengan
mu aku tak bertanggung jawab.” Apa maksud omongan nya, memang di dalam rumah
nya ada apa? Aku pun jadi sedikit ragu untuk masuk kedalam rumahnya. Dan, saat
aku masuk kedalam rumah itu suasana nya terasa seram dan sama sekali tidak
nyaman, begitu terlalu sepi. Dan, aku mencium bau seperti darah, dan tercium
sekali bau bangkai. Dan saat itu aku benar-benar yakin ada hal yang tak beres
dirumah itu. Lalu, aku pun bertanya dengan hati-hati, “oh iya maaf rumah ini
begitu sepi. Apakah keluarga mu sedang pada pergi keluar kota?” kemudian, raut
wajahnya berubah menjadi sangat marah dan mata nya berkaca-kaca, lalu dia
tiba-tiba marah sangat luar biasa kepadaku. “ngapain kamu nanya-nanya tentang
keluarga ku?! Apa urusan KAMU!?! Mau keluarga aku pergi keluar kota, mau
dirumah, mau mati pun bukan urusan KAMU! Ngerti? Dan apa peduli kamu tentang
aku dan keluarga aku? Urusin aja, urusan kamu! Jangan ngurusin,urusan orang!!”
Aku pun begitu terkejut dan takut saat mendengar dirinya sangat marah kepadaku,
karena hal yang aku tanyakan adalah hal
yang sepele dan biasa, hanya menanyakan tentang ‘keluarga’.
Dengan gugup
nya aku memberanikan diri membalas pekataaan nya tersebut. “Aku peduli sama
kamu, makanya aku datang kerumah mu ini. Aku ingin membantu mu. Dan, aku hanya
ingin kamu terbuka atas semua masalah yang dialami. Siapa tahu aku bisa
membantu mu. Aku tak mengharapkan apapun darimu. Aku benar-benar tulus ingin
membantu masalah yang sedang kau alami sekarang. Dan..” belum aku selesai
bicara dia pun menangis histeris, aku pun bingung harus bagaimana, aku pun
akhirnya mendekatkan diri kepada nya, dan merangkul nya. Tetapi, apa yang
terjadi. Sesaat aku mau merangkul nya dia menghujamkan sebuah pisau kearah ku
dan mengenai tangan ku. “Sekarang lebih baik kau pergi,atau aku akan bunuh
kamu,aku muak atas kata-kata mu. Aku sama sekali tak tertarik atas bantuan mu.
Aku bisa hidup sendiri! CEPAT PERGI!!” Aku pun cepat-cepat pergi meninggalkan
nya karena ketakutan.
Setelah, aku
pergi dari rumah itu beberapa hari yang lalu. Kabar,mengejutkan datang dari
para guru dan siswa-siswa disekolah. Yang mengabarkan bahwa dia bunuh diri
didepan rumahnya. Aku pun sangat tersentak begitu terkejut mendengar hal
tersebut. Dan , lebih...lebih.. terkejut nya lagi ternyata semua keluarga nya
sudah tewas dibunuh sendiri oleh dia nya,dan mayat nya disimpan dalam rumah itu
berbulan-bulan lamanya. Kabar yang beredar dia bunuh diri karena begitu
sangat...sangat menyesal atas perbuatan
nya tersebut dan mengidap gangguan kejiwaan. Dan, masih belum jelas motif
apa,sehingga dia tega melakukan hal itu kepada keluarga nya.