Total Tayangan Halaman

Translate

Minggu, 28 Desember 2014

Kutipan Buku "La Tahzan"


   Setiap kali melihat kesulitan, jiwa seseorang yang murah senyum justru akan menikmati kesulitan itu dengan memacu diri untuk mengalahkannya. Begitu ia memperlakukan suatu kesulitan; melihatnya lalu tersenyum, menyiasatinya lalu tersenyum dan berusaha  mengalahkannya lalu tersenyum.
   
   Berbeda dengan jiwa yang risau. Setiap kali menjumpai kesulitan, ia ingin segera meninggalkannya dan melihatnya sebagai sesuatu yang amat sangat besar dan memberatkan dirinya. Dan itulah acapkali menyebabkan semangat seseorang menurun dan asanya berkurang. Bahkan, tak jarang orang seperti ini berdalih dengan kata-kata "Seandainya...," "Kalau saja..," dan "Seharusnya...," Orang seperti ini sangatlah nista. 

 Bukan zaman yang mengutuknya, tapi dirinya dan pendidikan yang telah membesarkannya. Bagaimana tidak; Ia mengingikan keberhasilan dalam menjalani kehidupan ini tanpa mau membayar ongkosnya. Orang seperti ini ibarat seseorang yang hendak berjalan tetapi selalu dibayangi oleh seekor singa yang siap menerkam dirinya dari belakang. Akibatnya, ia hanya menunggu langit menurunkan emasnya atau bumi mengeluarkan harta karunnya.

   Kesulitan-kesulitan dalam kehidupan ini merupakan perkara yang nisbi. Yakni, segala sesuatu akan terasa sulit bagi jiwa yang kerdil, tapi bagi jiwa yang besar tidak ada istilah kesulitan besar. Jiwa yang besar akan semakin besar karena mampu mengatasi kesulitan-kesulitan itu. Sementara jiwa yang kecil akan semakin sakit karena selalu menghindar dari kesulitan-kesulitan itu.

-Kesulitan itu ibarat anjing yang siap menggigit; ia akan menggonggong dan mengejar anda bila anda tampak ketakutan saat melihatnya. Sebaliknya, ia akan membiarkan anda berlalu dihadapannya dengan tenang bila Anda tak menghiraukannya, atau anda berani memelototinya.-

Selasa, 23 Desember 2014

True or False 2

Kita bisa tahu itu salah atau benar dilihat dari sisi apa?
Kita bisa yakin sesuatu itu benar atau salah dilihat dari takaran nya yang mana?

Pandangan tiap orang akan suatu hal itu berbeda-beda. 
Bisa saja si menurut si 'A', bunuh diri itu salah. Tapi, menurut pandangan si 'C', bunuh diri itu sah-sah saja. Misalkan hal yang lain pula, si 'D', bilang bahwa orang itu melakukan hal yang benar, tapi berbanding kebalik dengan si 'K', dia bilang bahwa orang itu melakukan hal yang salah.

Mengapa si 'D' bisa bilang hal itu benar? 
Dikarenakan si 'D' melihat sisi positif yang dilakukan orang itu, dan si 'D' memiliki pandangan bahwa apa yang dilakukan orang itu adalah sesuatu yang benar dalam pandangan hidupnya.
Sedangkan, mengapa si 'K' bisa bilang itu salah?
Itu dikarenakan dalam hidup si 'K', apa yang telah dilakukan oleh orang itu telah keluar/melenceng
dari nilai dan norma yang telah si 'K' anut dan menjadi pedoman dalam menjalani hidupnya, maka dalam pandangan nya, itu adalah suatu hal yang salah.

Salah dan Benar pun bisa menjadi sesuatu yang pasti dan tidak dapat diganggu gugat. Dikarenakan, adanya suatu ketetapan yang tertulis dalam suatu kitab agama, maupun aturan dilingkungan itu yang telah ditetapkan dalam bentuk tertulis, maupun lisan. Dan itu, pun dapat menjadi suatu takaran dalam menentukan sesuatu mana yang "Salah atau Benar".

Benar atau Salah?
Salah atau Benar?

Berbuat kecurangan saat ujian? Apakah itu salah atau benar?
Menurut saya salah. Mau itu kecurangan nya demi apapun, dengan cara apapun, sedikit atau banyak melakukan kecurangan nya. Tetap itu melakukan kecurangan,dan itu salah. Itu menurut prinsip dan pandangan dalam hidup saya, bahwa itu salah.
Menurut kamu?

Memanggil kakak kandung dengan menyebutkan nama nya secara langsung? Tidak memanggil dengan sapaan "Kakak", "Mas", "Abang", dan sebutan lainnya untuk sapaan hormat. 
Salah atau Benar?
Dalam kehidupan dan keluarga inti saya. Itu adalah hal  yang sah-sah saja dan sudah menjadi hal lumrah, karena telah menjadi sebuah kebiasaan sejak lama dan kakak ku pun tidak marah maupun komentar macam-macam. Karena sedari kecil, sudah terbiasa seperti itu. Malah, mungkin kalau aku memanggil dengan sapaan langsung seperti "kakak", "abang", itu menjadi sesuatu yang aneh dan janggal.
Dan, menurut kamu salah atau benar?

Jadi, menurut saya...
Benar atau Salah, dilihat dari bagaimana pemikiran, kebiasaan, dan pedoman dalam hidup kita yang kita jalani dan kita anut. 
Dan, terkadang saya masih egois. Karena saya merasa bahwa prinsip dan pandangan saya benar, dan tidak salah. Padahal sesuatu yang saya anggap benar, bagi yang lain itu adalah suatu hal yang salah. Dan ada kalanya, menurut saya suatu hal itu buruk untuk saya, tapi bagi yang lain hal itu adalah hal yang baik untuk mereka.

-Karena apa yang kita lihat, belum tentu orang lain dapat melihatnya. 
Dan sebaliknya, apa yang mereka lihat, belum tentu kita dapat melihatnya.-

Senin, 15 Desember 2014

True or False

Apa itu kebenaran?
Apa yang dimaksud dengan kebenaran?
Apakah kalian sudah tahu mana yang dimaksud sesuatu yang salah, dan mana sesuatu yang benar? 
Apakah sesuatu yang baik dan benar dapat menjadi sesuatu yang salah?
Dan, apakah sesuatu yang salah dapat menjadi benar? 

Apakah dengan banyak nya yang menganggap sesuatu yang salah itu adalah hal yang benar. Maka, hal yang salah itu tidak akan menjadi sesuatu yang salah lagi? Dan, hal yang salah itu akan menjadi sesuatu yang benar?
Apakah seperti itu?

Atau, mereka tahu itu salah, ya tetap menjadi suatu hal yang salah. Tapi, karena hal yang salah itu sering sekali muncul, dan tidak ada yang bilang bahwa hal itu adalah sesuatu yang salah. Maka, hal itu akan menjadi sesuatu yang lumrah, dan menjadi sesuatu yang tidak salah.
Apakah seperti itu?

Dan, apakah kebenaran akan selalu muncul menjadi pemenang?
Dapatkah sesuatu yang salah mengalahkan sesuatu yang benar? 
Dapatkah?

Akankah kebenaran selalu memberikan kebahagiaan? 
Dapatkah sesuatu yang salah memberikan kita kebahagian yang lebih, dari suatu kebenaran?

Apakah salah jika kita memilih suatu kebenaran, walau itu sangat menyiksa?
Atau memilih jalan yang salah, yang kelihatan nya lebih indah?

Itu semua pilihan kamu, memilih yang salah atau benar?



Sabtu, 06 Desember 2014

Crying

Menangis adalah sesuatu luapan perasaan yang tak bisa kita ungkapkan dengan kata-kata tapi menyalurkan perasaan lewat sebuah tetesan air mata, untuk kita luapkan untuk mencurahkan perasaan hati kita, menangis dapat melegakan perasaan, menangis dapat membuat hati ku pulih kembali.


Aku ingin menangis....
Tapi akhir-akhir ini aku sulit untuk mengeluarkan air dari mataku ini, rasanya ada sesuatu yang membuat diriku tidak bisa mengeluarkan air tersebut dari mataku. 
Aku....Aku ingin sekali air mata tersebut turun dari mata ke pipiku, aku ingin merasakan air mata itu jatuh terus menerus sampai perasaan ku pulih. 

Aku sekarang hanya ingin menangis, "HANYA INGIN MENANGIS".
Aku ingin meluapkan semua perasaan ku ini sekarang, perasaan yang tak bisa aku deskripsikan, aku ungkapkan, aku jabarkan, perasaan ini begitu aneh, perasaan ini sulit ku raba, perasaan ini begitu abstrak, sampai diriku sendiri tak bisa merasakan apa yang sekarang aku rasakan. Sedih? Kecewa? Lelah? Jenuh? Marah? Senang? haha perasaan ini sepertinya bukan perasaan yang baik. Karena dada ku terkadang terasa sesak tiba-tiba, dan tak karuan. Tapi, terkadang perasaan ini begitu hampa, kosong, dan aku tak bisa merasakan apapun. Ini sungguh membuat diri ku KESAL.
Rasa nya seperti ada sesuatu yang aku ingin ungkapkan, tapi aku hanya terdiam kaku seperti patung.
Rasa nya ada yang ingin aku luapkan, tapi aku pun bingung ingin meluapkan apa.
Takut nya sesuatu yang aku luapkan itu ternyata salah, takut nya aku salah menyadari perasaan aku yang sesungguhnya. Dan, itu menurutku adalah suatu kesalahan yang fatal. Yang akan membuat semuanya berantakan.

Dan, maka dari itu aku hanya ingin menangis, meluapkan perasaan abstrak ini. 
Sekali lagi, aku hanya ingin menangis....
Atau aku tak bisa menangis karena ini tidak pantas untuk ditangisi ?
Haaaaaa....
Walau ternyata memang benar apa yang aku rasakan tidak pantas untuk ditangisi, tapi itu masa bodoh! 
Karena sekarang aku ingin meluapkan perasaan membingungkan ini!
Sekarang aku hanya ingin MENANGIS! 

Selasa, 25 November 2014

Maybe, Something Wrong...

1 minggu lagi uas, dan saya lagi pengen nulis-nulis blog hehe
Habis kelas 12 ini banyak banget peristiwa yang membuka mata saya.
hmm... mulai cerita dari mana ya? bingung juga. Ikutan aja deh ya alur yang ada, maaf juga kalau misalnya nanti alurnye kemana-mana, dan ini saya tulis berdasarkan penglihatan saya, apa yang saya rasakan, dan apa yang ada saya pikirkan. 

Di dunia ini berbagai manusia diciptakan dengan pemikiran,kepribadian,dan karakter yang berbeda. Setiap orang memiliki kriteria tersendiri atas sesuatu yang mereka anggap benar, maupun salah.
       Masa SMA saya tuh benar-benar 'luar biasa'. Kata orang-orang SMA itu adalah masa-masa paling indah,right? haha mungkin bagi kebanyakan orang kaya gitu. Maksud saya 'luar biasa' disini adalah pengalaman luar biasa yang tidak indah ahaha, ya adalah ya indah tapi kebanyakan suka duka nya #Peace

Kenapa saya bisa bilang kaya gitu?
Soalnya, di SMA ini banyak banget pelajaran bagi hidup saya. Mulai belajar tentang keikhlasan, tentang pertemanan, tentang kehidupan banyak orang, dan masih banyak lagi. Di SMA ini pun, saya mulai belajar menguatkan mental, dan mengendalikan emosi, walau sampai sekarang emosi saya masih belum terkontrol dengan baik. hehe

Dari dulu tuh yaaa...
saya pengen banget punya sahabat yang benar-.benar sahabat. Pengen punya BestFriendForever gitu lah ceritanya haha Childish banget kan ya? haha
Nah, di SMA ini cerita nya aku pengen punya BestFriendForever gitu,haha
Tapi, kalian tau? Susah banget nyari nya, kaya kita nyari jarum disemak-semak, eh atau nyari jarum di jerami ya? Ya begitulah, intinya. Ngerti kali yaaa maksudnya.
        Sampai sekarang pun adalah ya beberapa yang deket, hampir deket banget. Tapi, aku ga tau itu tuh sahabat atau bukan? Mau dianggap sahabat takut kecewa sendiri, mau bilang teman aja, tapi sering bareng-bareng, udah suka curhat-curhatan, udah suka main bareng. "Teman deket"?

Soalnya nih yaa....
         Aku pernah beberapa kali deket banget sama orang dan udah klop banget. Eh,akhir-akhirnya ada aja yang bikin ngecewain, Dari mulai ngebohongin, dan aku tau kebohongan itu dari orang lain padahal kita tuh udah bisa dibilang deket banget. Dan, aku baru ngerasain dibohongin sama orang yang bener-bener deket itu baru pertama kalinya, dan rasa nya tuh sakit banget, nyesek banget. Sampai-sampai kepikiran dan berkaca-kaca mau nangis. Tapi, akhirnya baik-baik lagi aja sih. Dia nya udah berani ngakuin kesalahan itu, dan aku hargain. Aku udah maafin atas kebohongan nya itu. Tapi,kejadian nya mungkin aku ga akan pernah lupa. Tapi, aku ga ada rasa kesal ataupun benci ke orang itu. Malah, masih dekat dan komunikasi dengan sangat lancar sampai sekarang.

Ada juga, seseorang yang amat sangat dekat dengan saya dan sampai-sampai paling sering curhat dan pergi kemana-mana aku bareng dia. Tiba-tiba menjauh, gitu aja. Dan, berubah.
            Disaat itu aku ngerasa kesepian banget, dan bener-bener kaya ga punya temen. Padahal temen deket yang lain masih ada. Tapi, karena aku udah keseringan dan paling deket sama dia. Alhasil, ya jadi gini mungkin ya? Dan, disaat itu kembali lagi aku kepikiran kenapa bisa tiba-tiba jadi ngejauh dan sedih banget rasanya dicuekin, dan udah kaya ga dipeduliin, terus ngehindar. Ya, itu yang aku rasain sama dia saat itu. Lama kelamaan, mungkin aku ga bisa terlalu lama memendam kalau ada suatu masalah, dan kaya nya aku berubah sifat juga ke dia. Mulai dari situ deh kita coba satu sama lain mulai berbicara. Dan, saat ngomong juga mungkin kita sama-sama jadi canggung, jadi ga semua nya dapat terucap. Intinya sih masalah ini karena, dia belum bisa menerima suatu perubahan dari salah satu sifat aku, yang drastis bisa di bilang. Tapi, mungkin ada hal lain menurut saya tidak bisa diungkapkan antara aku dan dia semuanya. Ya biarlah, semua orang punya hak untuk menyimpan suatu hal / rahasia diantara dirinya sendiri. Tapi, kembali lagi semua dapat dilalui menjadi baik kembali. Walau, selalu terdapat bekas yang tersimpan. 

Dan itu satu dua hal tentang kehidupan pertemanan saya haha
        Saya pikir, berteman atau bersahabat itu harus selalu semua nya diceritakan dan harus selalu terbuka semuanya. Terus, harus kemana-mana diajak pergi, main harus bareng-bareng terus, ga boleh pisah. Dan, saya pikir bersahabat/pertemanan itu harus selalu menerima satu sama lain, pokoknya harus mengerti tentang diri kita! Lah, setelah saya pikirkan. Emang teman kita paranormal atau apalah yang selalu bisa tau bagaimana hati dan pikiran kita? Mereka sama seperti manusia lainnya, hanya seorang manusia biasa. Tak luput dari satu kesalahan, dan kesalahan lainnya.
         Ya saya tidak bisa menuntut mereka untuk selalu menerima saya apa adanya, saya tidak bisa menuntut mereka seperti apa yang saya mau, dan saya pun tidak berhak selalu mencampuri kehidupan saya dan mereka. Semua orang punya alasan untuk melakukan suatu hal, yang tidak perlu orang-orang ketahui. Mereka pun punya kehidupan pribadi, yang hanya diketahui oleh mereka sendiri. Kita tidak perlu mengetahui semua hal tentang mereka, walaupun kita sudah sangat dekat. Karena, kehidupan kedepan nya kita mempunyai kehidupan masing-masing pula, dan tidak akan selalu bersama. 

         Mungkin saya terlalu egois terhadap keinginan saya itu, makanya saya jadi sering kecewa dan sakit hati terhadap orang-orang. Saya terlalu sering berpikiran negatif yang membuat hidup saya sendiri tidak tenang. Saya terlalu banyak dan sering berharap kepada seorang manusia, bukannya Tuhan saya yang lebih kuat dan besar kekuatan nya dan lebih tahu segalanya yang terbaik untuk kita.
Intinya kita kalau ingin berteman jangan terlalu banyak mengharapkan suatu hal. Berteman lah sewajarnya. Bagus nya sih kita harus bisa netral kemana-mana, dan kesiapa pun orangnya. Agar, tidak banyak menimbulkan penyakit hati haha 

Apalagi yaa? Udahlah segitu aja dulu. Kalau diterusin bakal ga habis-habis. Tunggu post-an lainnya yaa, kapan-kapan dilanjutin lagi. Eh tunggu! Emang blog nya ada yang baca?

Minggu, 12 Oktober 2014

Kebodohan

     Seminggu ini aku merasakan jiwa ku hampa, lelah, terombang-ambing dalam ketidakjelasan diriku sendiri. Seminggu ini pun aku terus menerus menghamburkan waktu ku, dengan hal-hal yang tidak beguna. Terlalu banyak hal yang dipikirkan, yang tidak begitu penting. Terlalu banyak perasaan yang dipendam, yang tidak bisa diungkapkan. Terlalu banyak kepalsuan.
Sampai saat ini dadaku selalu merasakan sesak, yang tak jelas. Sesak yang membuat napas ku pun tak beraturan. Yang aku tahu, mengapa aku begini karena masalah kecil, yang seharusnya itu dapat berlalu dengan cepat dan dapat dihiraukan dengan mudah. Tetapi, hal itu selalu muncul dalam benakku. 

    Seharusnya, sekarang aku fokus hanya kepada diriku sendiri dan orangtua ku. Untuk mengejar cita-cita ku dan membanggakan sekaligus meringankan kedua orangtua ku. Tetapi, sekarang yang malah aku lakukan adalah seperti ini, tidak fokus malah memikirkan hal lain yang seharusnya aku tidak pikirkan, membuang-buang waktu yang sedikit ini dengan hal yang sangat bodoh.
Aku kira setelah aku puas dengan bersenang-senang, dan menghamburkan waktu ku dengan bermain, hati ini akan kembali lagi pulih dan bersemangat.
Tetapi,  yang aku dapatkan hanyalah rasa hampa dan kosong tak berisi apa-apa. Hati ini masih terasa sesak...

    Dan, sekarang aku pikir, aku terlalu banyak mengalihkan pikiran ku, ke hal yang negatif. Yang malah tidak menyelesaikan apapun. Maksud aku, aku melakukan hal-hal kegiatan bersenang-senang itu, agar aku tidak memikirkan kembali masalah sepele itu yang membuatku terasa sakit,dan sedih.
Ya, salahnya aku mengalihkan ke hal yang negatif. 

    Aku pikir, aku melakukan hal negatif itu sendirian karena aku tidak mempunyai teman ataupun sahabat yang disampingku saat ini. Aku merasa sendirian...
Aku mau menceritakan ke orangtuaku pun, tapi mereka tak mengerti masalah apa yang aku hadapi ini, Yang pastinya, jika aku menceritakan nya pun orangtuaku akan merasa bingung dan membebani mereka juga. HAAAAAA.................SUDAHLAH!

   Ini semua bukan salah mereka, ya aku sebagai manusia biasa, memang masih sering menyalahkan oranglain, padahal itu adalah hidupku, maka apa yang terjadi pun adalah pilihan ku, mengapa aku bisa seperti ini pun, karena aku memilih jalan yang salah mungkin....memang salah!

  Aku terlalu banyak mengharapkan sesuatu kepada orang-orang di sekelilingku yang sama-sama memiliki urusan pribadi yang lebih penting. Mereka pun mempunyai masalah yang mungkin lebih berat dariku, mereka pun mungkin sama-sama mengharapkan bantuan untuk menyelesaikan masalah mereka. Jadi, pantaskah aku aku mengharapkan mereka untuk mengerti dan selalu menolongku? Padahal, mereka pun sama sepertiku, mungkin lebih berat.

Mungkin aku begini...
karena aku tidak dekat dengan diriMu lagi..
Mungkin..
aku terlalu banyak mengeluh kepadaMu..
Mungkin..
aku terlalu sombong kepadaMu...
ketika aku punya masalah, aku mengeluarkan semua perasaan ku, bukan nya kepadaMu, tetapi malah ke sesama manusia yang rendah ini. Ketika aku dalam keterpurukan, aku malah mengharapkan pengertian dan bantuan kepada orang-orang itu, padahal Engkau MahaKuasa dapat mengubah apapun di dunia ini dalam sekejap, dengan caraMu yang luar biasa, yang tidak bisa ditebak jalannya.
Aku.........terlalu bodoh untuk menyadari akan hadirNya diriMu di sekililingku, yang selalu menyertaiku, menjagaku, dan mengetahui apa yang terbaik untuk diriku.

Maafkan aku....
Aku selalu berpura-pura bodoh, selalu melanggar perintahMu, aku tahu itu salah karena telah melanggar dari aturanMu, tapi aku tetap melakukan nya. Betapa bodoh kan diriku ini ?
Sangat terlalu bodoh...
Sekali lagi maafkan kebodohan ini...