Total Tayangan Halaman

Translate

Minggu, 22 Mei 2016

Sebuah Kisah

Aku terkadang berpikir bagaimana hubungan aku dan orang-orang disekelilingku akan berakhir atau terpisah. Lucu memang, belum apa-apa au sudah memikirkan akhir dari suatu relasi atau hubungan dengan orang-orang yang ada disekelilingku.
Karena pada akhirnya disetiap pertemuan, pasti akan ada perpisahan.

Disini ada satu kisah, dimana pertemuan ini seperti layaknya kisah-kisah FTV yang terkadang tak masuk akal, kadang pula tak terduga, dan jika dipikirkan kembali  rasanya menggelitik. Pertemuan ini tak direncanakan oleh tokoh-tokoh tersebut. Tetapi, pertemuan ini seperti sudah direncanakan dan dibuat skenario nya oleh suatu benang takdir. Kisah ini dimulai dari seorang perempuan yang kesepian dan baru terbebas dari sangkar emasnya.

Perempuan ini kesepian dikarenakan sekarang ia tinggal seorang diri, berpisah jauh dari keluarga dan kota tempat ia tumbuh. Dia pun keluar dari segala kemudahan yang ia dapatkan selama ini, dia pun harus keluar dari zona aman-nya.

Perempuan ini disebut bebas dari sangkar emasnya. Karena Keseharian yang dimilikinya selama ini, selalu berada dirumah. Bisa dibilang ia adalah seorang anak rumahan. Dia tidak pernah jauh--pergi meninggalkan sangkar emasnya seorang diri. Walaupun ia sesekali pernah pergi jauh meninggalkan sangkar emasnya tersebut, itu pun ditemani oleh sang pemilik sangkar emas. Tiada lain pemilik sangkar emas tersebut adalah kedua orangtua si perempuan tersebut. Dapat disimpulkan perempuan ini tidak begitu mengenal dunia luar, selain sangkar emasnya tersebut. Perempuan ini pun mempunyai nama, yaitu Kirana Prameswari.


-To be continued-

Jumat, 06 Mei 2016

Changes

Memang hidup ini kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi , dan biasanya susah pula untuk dibayangkan akhirnya. 
Mungkin untuk sebagian orang, aku menghilang dari mereka tanpa sebab, mungkin pula aku dikira sombong seperti tak ingin mengenal mereka kembali. Atau pertemanan kita menjadi berubah tak lagi sama.

Itu sama sekali bukan yang aku inginkan. Tapi ini semua karena aku, kamu, kita, dan lingkungan sekitar kita ada yang berubah. Kita pun mengalami perubahan yang berbeda beda, dengan cara yang berbeda dan tentu nya lingkungan yang berbeda, yang membentuk kita sekarang ini menjadi masing-masing individu yang memiliki kehidupannya sendiri.

Siapa yang menginginkan yang dulu sedekat nadi sekarang menjadi sejauh langit dan permukaan bumi.
Sekarang semakin dewasa kita mempunyai kehidupan sendiri, yang kita buat sendiri akan seperti apa. Mungkin kamu dengan duniamu yang baru, dan aku pun begitu dengan duniaku sendiri.
Mungkin sesekali kita dapat mempertemukan dunia kita, tapi aku rasa dunia kita jika disatukan, akan menjadi dunia yang aneh dan penuh kecanggungan. Tak seperti dulu lagi.

Aku tak mempersalahkan dunia kita yang berbeda sekarang, tapi rasanya miris saja. 
Dulu kita bisa berada di dunia yang sama, tapi kenapa sekarang untuk mempertemukan ataupun mengenalkan dunia kita satu sama lain saja sangat susah?
Ketika rotasi bumi terus berputar dan waktu terus bergulir. Dunia kita pun ikut semakin menjauh, bahkan tak mengenali lagi satu sama lain. Tapi jangan sampai pula dunia kita yang berbeda ini sampai  keluar dari orbitnya masing-masing, yang membuat dunia yang telah kamu atau aku buat menjadi hancur dengan sendirinya, karena satu kesalahan yaitu keluar dari orbit yang telah ada.